Selasa, 27 September 2011

PSIKOLOGI KOMUNIKASI


KAJIAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Pengertian Ilmu Komunikasi
Komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain. Dalam perkembangannya, ilmu komunikasi melakukan perkawinan dengan ilmu-ilmu lainnya, sehinggga melahirkan berbagai subdisiplin ilmu. Dan perkawinan antara ilmu psikologi dengan ilmu komunikasi adalah ilmu psikologi komunikasi. Ilmu komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meamalkan, dan mengendalikan peristiwa mwntal dan behavioral dalamkomunikasi.

Apakah Psikologi Komunikasi Itu
?

Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.
Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesaran oleh para peneliti psikologi. Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi dinamika kelompok. Komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari bermacam-macam disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi. Dengan demikian psikologi komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan persistiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah ”internal meditation of stimuli”, sebagai akibat berlangsungya komunikasi.
Komunikasi adalah peristiwa sosial – peristiwa yang terjadi ketika manusa berinteraksi dengan manusia yang lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.

 Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Hovland, Janis, dan Kelly, semuanya psikolog, mendefinisikan komunikasi sebagai ”the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience). Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha “menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal.”
Kamus psikologi, menyebutkan enam pengertian komunikasi.
1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme.
3. Pesan yang disampaikan
4. (Teori Komunikasi) Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan.
5. (K.Lewin) Pengaruh suatu wilayah persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan peribahan yang berkaitan pada wilayah lain.
6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.

Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikasi, psikologi memberikan karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya : Apa yang menyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalam memengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak?
Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu : bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu lainnya. Komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur, atau memengaruhi. Persuasif sendiri dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologis.

 Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi
Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia mesti sesekali waktu menolehnya. Komunikasi telah ditelaah dari berbagai segi : antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, linguistik, psikologi, politik, matematik, enginereering, neurofisiologi, filsafat, dan sebagainya. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam kontesks interkasi sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai, ”usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.”
Psikologi uga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi tertama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyababkan terjadinya perilaku manusia itu. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan.
Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi pada komunikasi : Penerimaan stimuli secara indrawi (sensory reception of stimuli), proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal meditation of stimuli), prediksi respon (prediction of response),dan peneguhan respon (reinforcement of responses). Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respon yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respon yang terjadi pada masa yang akan datang.
George A.Miller membuat definisi psikologi yang mencakup semuanya : Psychology is the science that attempts to describe, predict, and control mental and behavioral event. Dengan demikian, psikologi komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan persistiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah ”internal meditation of stimuli”, sebagai akibat berlangsungya komunikasi.
Komunikasi adalah peristiwa sosial – peristiwa yang terjadi ketika manusa berinteraksi dengan manusia yang lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.

 
Unsur-unsur komunikasi

 1.       Komunikator / Pengirim Pesan
Komunikator adalah manusia yang memulai proses komunikasi dengan mengirimkan pesan. Komunikator ketika mengirimkan pesan tentunya memiliki motif dan tujuan. Sebagian pengamat dan ilmuwan komunikasi lain ada yang menyebutnya sebagai encoder. Encoding adalah proses penyandian, yang disandikan adalah pesan. Komunikator bisa terdiri dari satu orang, banyak orang, atau lebih dari satu orang.

2.       Komunikan / Penerima Pesan
Komunikan adalah manusia yang menjadi target objek penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator. Ada ahli lain yang menyebut penerima pesan atau komunikan sebagai decoder. Dalam proses komunikasi, peran komunikator dan komunikan bersifat dinamis, dapat saling berganti. Sebagaimana komunikator, komunikan juga dapat terdiri dari satu orang atau banyak orang.

3.       Pesan
Pesan didefiniskan sebagai segala sesuatu yang disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Pesan sebelum disampaikan kepada komunikan merupakan sesuatu yang yang bersifat abstrak (konseptual, ideologis, dan idealistik). Akan tetapi ketika pesan sudah sampai kepada komunikan berubah menjadi konkret karena disampaikan dalam berbagai macam wujud, baik itu berupa simbol/lambang, bahasa (baik lisan ataupun tulisan), suara (audio), gambar (visual), dan sebagainya.

4.       Saluran / Media Komunikasi
Agar pesan dapat disampaikan dari komunikator kepada komunikan, dibutuhkan media komunikasi. Media komunikasi identik dengan alat (benda) untuk menyampaikan. Media komunikasi berfungsi sebagai alat perantara yang sengaja dipilih komunikator untuk mengantarkan pesannya ke komunikan. Media dalam bentuk benda umumnya berupa teknologi seperti HP, televisi, radio, dan yang  non-elektronik seperti surat kabar, majalah, pamflet, dan sebagainya.

Komunikasi bisa saja dilakukan tanpa menggunakan perantara (media) dengan berkomunikasi secara langsung melalui tatap muka (face to face). Kendati demikan walaupun tatap muka sebenarnya dalam ilmu fisika bukan berarti tanpa perantara. Menurut ilmu fisika, dengan tatap muka pesan disampaikan melalui media seperti gelombanga cahaya atau gelombang suara.

5.       Respon / Feedback
Respon merupakan umpan balik yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator. Jika terjadi terjadi respon dari komunikan, hal itu menunjukan telah terjadi komunikasi yang bersifat dua arah. Respon mungkin saja tidak diberikan oleh komunikan kepada komunikator, yang bisa jadi salah satu penyebabnya adalah komunikan tidak memahami apa yang dibicarakan oleh komunikator. Hal tersebut menunjukan suatu indikasi bahwa telah terjadi proses komunikasi yang tidak efektif.

Jenis-Jenis Komunikasi yang Dilakukan Manusia
Beberapa jenis komunikasi yang dilakukan oleh manusia antara lain sebagai berikut:
1.       Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi Non-Verbal menjelaskan proses penyampaian arti dalam bentuk pesan yang bukan berupa kata-kata melainkan melalui misalnya isyarat, bahasa tubuh atau postur, ekspresi wajah, dan kontak mata, objek komunikasi seperti pakaian, gaya rambut, arsitektur, dan sebagainya. Komunikasi Non-Verbal juga dapat disebut sebagai bahasa diam dan seringkali memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari manusia misalnya dalam hubungan kerja dan juga untuk romantisme.

2.       Komunikasi Visual
Komunikasi visual adalah penyampaian ide dan informasi melalui penciptaan representasi visual. Terutama terkait dengan dua gambar dimensi, itu termasuk: tanda-tanda, tipografi, menggambar, desain grafis, ilustrasi, warna, dan sumber daya elektronik, video dan TV. Penelitian terbaru di lapangan difokuskan pada desain web dan grafis yang berorientasi pada kegunaan. Desainer grafis menggunakan metode komunikasi visual dalam praktek profesional mereka.

3.       Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan (verbal) adalah jenis komunikasi yang disampaikan dengan mengunakan kata-kata. Biasanya komunikasi jenis ini dikombinasikan juga dengan komunikasi visual dan non-verbal untuk lebih memudahkan dalam memahami maksud atau arti dari pesan yang disampaikan.

4.       Komunikasi Tulisan
Komunikasi tulisan adalah jenis komunikasi yang disampaikan melalui tulisan-tulisan yang ditulis melalui suatu media, seperti kertas, batu, dan sebagainya. Pemilihan konteks semantik bahasa atau diksi (pemilihan kata yang efektif) menjadi penting, sehingga responden atau pembaca memahami maksud informasi yang tersurat maupun tersirat dalam komunikasi ini.
Dari keempat jenis komunikasi di atas, ternyata menurut penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli komunikasi bernama Albert Mehrabian menyatakan bahwa komunikasi yang efektif terdiri dari 55% bahasa tubuh, 38% nada suara, 7% isi kata-kata atau yang lebih dikenal dengan istilah "7%-38%-55% rule". Gambaran grafisnya dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.

 Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan lima hal :

1. Pengertian : Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator
2. Kesenangan : Komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan.
3. Mempengaruhi sikap : Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefiniksikan sebagai ”proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.
4. Hubungan sosial yang baik : manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan ”kebutuhan akan cinta” atau ”belongingness”. William Schutz merinci kebuthan dalam tiga hal : kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengar orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), cinta serta rasa kasih sayang (affection).
5. Tindakan : Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dihendaki. Menimbukan tindakan nyata memang indikator efektivitas yang paling penting. Karena untuk menimbulkan tidakan, kita harus berhasil lebih dulu menanamkan pengertian, membentuk dan menguhan sikap, atau menumbukan hubungan yang baik

Kriteria komunikator yang baik
1.       Mempunyai Kesiapan
Seorang komunikator yang baik sebaiknya mempersiapkan terlebih dahulu pesan atau informasi, cara penyampaian, waktu penyampaian, dan media penyampaian dengan matang.
2.       Mempunyai Kesungguhan
Seorang komunikator yang baik harus memiliki kesungguhan. Artinya dari setiap pesan atau informasi harus disampaikan dengan sungguh-sungguh atau serius.
3.       Mempunyai Ketulusan
Seorang komunikator yang baik harus memiliki kesungguhan. Artinya sebelum manusia memberikan informasi atau pesan kepada manusia yang lain, pemberi pesan harus merasa yakin bahwa apa yang akan disampaikan itu merupakan sesuatu yang baik dan memang bermanfaat bagi manusia yang lain.
4.       Mempunyai Kepercayaan Diri
Seorang komunikator yang baik harus memiliki kepercayaan diri yang baik. Artinya jika komunikator memiliki raas percaya diri, maka hak ini sangat berpengaruh pada cara penyampaian dan bagi penerimanya (komunikan).
5.       Mempunyai Ketenangan
Seorang komunikator yang baik harus memiliki ketenangan. Artinya sebaik apapun dan sejelek apapun yang akan disampaikan, harus bersikap tenang, tidak emosi, ataupun terpancing memancing emosi penerima pesan. Karena dengan adanya ketenangan informasi akan lebih jelas, baik, dan lancar.
6.       Mempunyai Keramahan
Seorang komunikator yang baik harus memiliki keramahan. Artinya dengan keramahan akan memberikan perasaan tenang, senang, dan baik bagi penerimanya.
7.       Mempunyai Kesederhanaan
Seorang komunikator yang baik harus menyampaikan kesederhanaan informasi yang akan disampaikan. Artinya didalam penyampaian informasi, sebaiknya dibuat sederhana baik bahasa, pengungkapan, dan penyampaiannya. Meskipun informasi tersebut panjang dan rumit akan tetapi jika disampaikan secara sederhana, berurutan, dan tanpa mengurangi esensi dari informasi maka akan memberikan kejelasan dan kepahaman bagi penerima pesan.
8.       Mempunyai Cakrawala yang Luas
Seorang komunikator yang baik harus memiliki cakrawala yang luas. Artinya komunikator mampu memikirkan dan membicarakan isu-isu dan beragam pengalaman di luar kehidupan mereka sehari-hari.
9.       Mempunyai Rasa Ingin tahu
Seorang komunikator yang baik harus memiliki rasa ingin tahu tentang segala hal. Itulah sebabnya mereka pandai mendengarkan dan mempunyai cakrawala yang luas. Mereka selalu mempelajari sesuatu yang baru.
10.   Mempunyai Antusiasme
Seorang komunikator yang baik harus memiliki rasa antusias yang tinggi. Artinya mereka menunjukan minat yang besar pada apa yang mereka perbuat dalam kehidupa mereka, maupun pada apa yang mereka katakan dalam suatu kesempatan.
11.   Mempunyai Empati
Seorang komunikator yang baik harus memiliki rasa empati. Artinya mereka berusaha menempatkan diri mereka pada posisi pendengar untuk memahami apa yang mereka katakan.
12.    Mempunyai Gaya Bicara Sendiri
Unsur kunci lain pada seorang komunikator yang berhasil adalah gaya. Mereka mempunyai cara bicara sendiri, sehingga ucapan mereka efektif.
Hambatan Dalam Melakukan Komunikasi yang efektif
Banyak faktor yang dapat menjadi penghambat seseorang dapat melakukan komunikasi secara efektif. Faktor-faktor tersebut bisa berupa faktor teknis maupun non-teknis. Adapun beberapa faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1.       Perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi keefektifan dalam berkomunikasi.
2.       Perbedaan bahasa dapat pula mempengaruhi kefektifan berkomunikasi.
3.       Faktor Biologis. Misalnya seperti adanya kelainan pada mulut seperti gagap dan juga cadel.
4.       Faktor kredibilitas dari komunikator yang menyampaikan informasi.
5.       Faktor kepribadian, seperti misalnya kepribadian yang tertutup dapat mempengaruhi efektifitas dalam berkomunikasi. Kepribadian yang tertutup menghalangi penerimaan pesan yang ingin disampaikan dan tidak terbuka terhadap segala hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar