Di
wilayah Austria yang terpencil, ada sebuah danau yang bernama Toplitz.
Namun bukan keindahannya yang membuat danau ini menjadi terkenal,
melainkan adanya rumor bahwa harta karun rampasan Nazi masih tersimpan
di dasarnya.
Sepertinya misteri
mengenai harta karun yang tersembunyi telah menarik perhatian sebagian
manusia selama berabad-abad. Entahkah itu harta karun bajak laut atau
harta karun sisa-sisa peradaban kuno. Kali ini saya memutuskan untuk
menulis sedikit mengenainya, dan saya akan memulainya dari harta karun
yang disebut Guinness Book World of Record sebagai harta yang berasal
dari perampasan terbesar di dunia. Yang saya maksud adalah harta karun
Nazi.
Kisahnya dimulai pada suatu pagi di tahun 1945 di wilayah pegunungan
Alpen yang terpencil. Saat itu Ida Weisenbacher mendengar suara
ketukan di pintu rumahnya. Perempuan Austria berumur 21 tahun itu
segera membuka pintu dan menjumpai seorang petugas Nazi sedang berdiri
di depan rumahnya.
"Siapkan kereta kudamu," Kata petugas itu. "Kami membutuhkanmu."
Ida segera menyiapkan kereta kudanya dan membawanya ke samping
kendaraan militer yang dibawa petugas tersebut. Lalu petugas lain yang
telah menunggu di mobil segera mengeluarkan kotak-kotak besar dan
memuatnya ke dalam kereta kuda. Setiap kotak itu memiliki tanda berupa
kata dan angka yang sama sekali tidak memberikan petunjuk mengenai
isinya. Ketika kereta kuda itu sudah diisi penuh, petugas itu
memberitahukan Ida untuk berangkat menuju danau Toplitz.
Saat itu barulah Ida mengerti mengapa petugas Nazi itu meminta
bantuannya. Jalan menuju danau Toplitz sangat berliku dan tidak bisa
dilewati oleh kendaraan-kendaraan militer. Hanya kereta kuda yang bisa
melaluinya.
Sesampai di danau, para petugas segera mengeluarkan seluruh kotak
misterius tersebut dan membuangnya ke dalam danau. Ida melihat kotak
itu satu persatu lenyap dari pandangannya. Hatinya diliputi oleh rasa
ingin tahu yang besar mengenai isi kotak itu. Namun ia tidak berani
menanyakannya ke petugas tersebut.
Setelah selesai membuang seluruh kotak yang dibawa, petugas nazi itu
memerintahkan Ida untuk kembali dan memuat kotak-kotak lain yang belum
terbawa. Total dibutuhkan tiga kali perjalanan bolak-balik sampai
mereka membuang semua kotak yang dibawa.
Dan inilah awal mula rumor adanya harta karun di danau Toplitz.
Selama perang dunia II, pasukan Nazi Jerman berhasil menginvasi dan
menguasai beberapa negara di Eropa. Ketika mereka berhasil
menguasainya, mereka segera menjarah bank sentral negara yang
bersangkutan dan mengambil cadangan emasnya untuk dibawa pulang ke
Jerman.
Bukan itu saja, harta benda pribadi orang-orang Yahudi yang
ditangkap dan dibuang ke kamp konsentrasi juga disita dan dilebur
menjadi emas batangan yang dicetak dengan tanda bank sentral jerman,
the Reichsbank. Kebanyakan dari harta rampasan ini kemudian digunakan
untuk membayar biaya perang yang dilancarkan oleh Nazi. Luar biasanya,
sebagian besar dari harta ini masih utuh di tangan Nazi ketika perang
dunia II hampir berakhir.
Pada Februari 1945, presiden dari Reichsbank memerintahkan sebagian
besar cadangan emas dipindahkan ke sebuah desa terpencil bernama
Merkers yang letaknya 200 mil di selatan Berlin. Disana, emas-emas
tersebut ditaruh di dalam sebuah gua bekas pertambangan Potasium. Gua
tambang itu juga digunakan untuk menyimpan harta benda lain seperti
benda seni yang dirampas dari negara jajahan Jerman saat itu.
Pada bulan April 1945, pasukan Amerika di bawah pimpinan Jenderal
George Patton berhasil menaklukkan Merkers. Lalu seorang pekerja sipil
berkewarganegaraan Perancis yang bekerja di tambang itu menceritakan
kepada militer Amerika bahwa ada harta karun yang disembunyikan oleh
nazi disana. Pasukan Amerika mulai memeriksa seluruh isi pertambangan
dan menemukan 8.198 batang emas beserta sejumlah besar koin emas, perak
batangan, dan uang kertas. Nilai total harta yang ditemukan saat itu
adalah 520 juta dolar (dengan nilai dolar tahun 1945).
Selain
menyimpan harta di pertambangan Merkers, pada tahun 1945, mengetahui
pasukan sekutu hampir menguasai Berlin, pejabat nazi memutuskan untuk
memindahkan harta Reichsbank yang tersisa ke Oberbayern di Bavaria
Selatan. Paling tidak sembilan ton emas dikirim ke sana bersama dengan
karung-karung berisi uang kertas dan koin. Konon menurut rumor, 730
batang emas diantaranya disembunyikan di dasar danau Walchansee.
Ketika pasukan sekutu mengalahkan nazi pada tahun 1945, mereka
ternyata hanya berhasil menyita sebagian kecil harta karun nazi. Sisa
harta rampasan lainnya, hilang entah kemana.
Hilangnya emas-emas ini disebut oleh Guinness Book of World Records sebagai rampasan terbesar di dunia.
Setelah nazi dikalahkan, dimulailah misi pencarian harta karun nazi
oleh beberapa negara dan organisasi. Dan disinilah isu danau Toplitz
mulai kembali muncul ke permukaan.
Danau Toplitz memiliki panjang sekitar 1 mil dengan kedalam sekitar
91 meter. Ia terletak di antara bebatuan granit yang terjal di
Salzkammergut, Austria. Walaupun danau ini memiliki pemandangan yang
indah, namun lokasinya yang sangat terpencil membuat danau ini jarang
dikunjungi oleh orang. Dengan karakteristik seperti ini, kelihatannya
danau ini memang tempat persembunyian yang ideal bagi harta karun.
Apakah
kotak-kotak misterius yang dilihat Ida Weisenbacher berisi emas-emas
yang hilang ? banyak orang berpikir begitu. Pada tahun 1959, sebuah
majalah Jerman "Stern" mengirim penyelam untuk menyelidiki danau
tersebut. Mereka memang menemukan sesuatu, namun bukan batangan emas,
melainkan kotak berisi mata uang Pound Inggris palsu, beberapa dokumen
penting dan surat-surat pernyataan.
Ternyata apa yang ditemukan oleh para penyelam itu adalah bagian
dari operasi rahasia yang disebut operasi Bernhard yang datang dari
Hitler sendiri.
Saat itu, para tawanan Yahudi di kamp konsentrasi diberi peralatan
percetakan yang canggih untuk memalsukan mata uang musuh. Uang ini akan
dipakai untuk membiayai perang dan memperlemah ekonomi negara musuh.
Lewat operasi ini, diperkirakan sekitar 4,5 miliar pound berhasil
dipalsukan. Operasi ini menjadi sedemikian sukses sehingga pada waktu
itu bank sentral Inggris terpaksa menarik mata uangnya dari peredaran
dan mendesain ulang uang kertasnya.
Apakah
kotak-kotak yang ditemukan di dalam danau Toplitz adalah sisa-sisa
operasi Bernhard ? Apakah ada harta lain yang tersembunyi disana ?
Pada tahun 1963, seorang penyelam Jerman mencoba peruntungannya di
danau Toplitz. Namun sayang, dalam usahanya, ia tewas tenggelam.
Setelah peristiwa itu pemerintah Austria melarang penyelaman yang
bertujuan untuk mencari harta karun di danau Toplitz. Tapi ternyata
larangan ini memiliki maksud tersembunyi karena pemerintah Austria
ternyata memutuskan untuk mencari harta karun tersebut.
Operasi pencarian yang dilakukan oleh Austria berhasil menemukan 18
Kotak yang ternyata juga berisi uang Pound palsu, namun kali ini mereka
menemukan pelat logam yang dipakai sebagai master pencetakannya.
Selain itu mereka juga menemukan sisa-sisa roket, proyektil dan
beberapa senjata. Ini mungkin tidak terlalu mengherankan karena nazi
pernah menggunakan danau itu sebagai tempat latihan militer selama
perang.
Pada tahun 1983, prof Hans Fricke meminta ijin untuk melakukan
penyelaman di danau Toplitz untuk meneliti kehidupan biota danau. Namun
ia malah menemukan peti-peti berisi uang pound palsu dengan peralatan
militer lainnya. Penemuan Prof Fricke menimbulkan spekulasi bahwa di
danau tersebut masih tersimpan emas-emas batangan Nazi yang hilang.
Usaha
pencarian yang lebih masiv dilakukan pada tahun 2000 ketika stasiun
televisi CBS dari Amerika bersama World Jewish Congress mensponsori
penjelajahan ke dasar danau Toplitz yang dijalankan oleh sebuah
perusahaan bernama Oceaneering Technologies. Perusahaan itu menyelam ke
dasar danau dengan menggunakan teknologi canggih berupa kapal selam
yang dikendalikan dengan remote control. Namun usaha yang dilakukan
dengan teknologi canggih ini hanya menemukan kembali peti-peti yang
juga berisi uang pound palsu.
Walaupun sepertinya sudah tidak ada harta lagi di danau Toplitz,
namun setiap kali ekspedisi dilakukan, sepertinya selalu ada peti yang
ditemukan. Spekulasi mengenai adanya emas di Toplitz kembali diperkuat
ketika pada tahun 2003, seorang penyelam yang melakukan penyelaman di
danau Chiemsee di Bavaria menemukan sebuah teko yang terbuat dari emas.
Teko emas ini memiliki lambang Celtic dengan figur indo Jerman di
permukaannya dan diperkirakan bernilai sekitar 100.000 dolar. Spekulasi
menyebutkan bahwa teko ini adalah bagian dari harta Nazi yang
disembunyikan di dalam danau.
Jadi apakah masih ada emas yang tersimpan di dalam danau Toplitz ?
mungkin tidak, tapi keingintahuan orang tidak akan pernah habis bukan ?
itulah yang membuat misteri harta karun menjadi salah satu misteri
yang paling menarik untuk diceritakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar